Freemasonry (bahasa Inggris) atau Vrijmetselarij (bahasa Belanda) adalah
sebuah organisasi persaudaraan internasional. Freemasonry pada zaman
modern dimulai dengan berdirinya Grand Lodge di London, Inggris pada
tahun 1717.
Freemasonry (bahasa Inggris) atau Vrijmetselarij (bahasa Belanda) adalah
sebuah organisasi persaudaraan internasional. Freemasonry pada zaman
modern dimulai dengan berdirinya Grand Lodge di London, Inggris pada
tahun 1717
http://www.youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=vuoEhmkzsRs
Sebagian peneliti Barat berkeyakinan bahwa Freemasonry sebenarnya sudah
didirikan di Skotlandia pada abad ke-14, disaat Ksatria Templar ditumpas
oleh Raja Perancis Philipe le Bel dan Paus Klemens V.
Freemason Era Soekarno
Di tahun 1945-1950an, loji-loji Freemasonry oleh kaum pribumi Indonesia
disebut pula sebagai “Rumah Setan” disebabkan ritual kaum Freemason
selalu melakukan pemanggilan arwah orang mati.

Soekarno, the first President of Indonesia
Lama-kelamaan hal ini mengusik istana, sehingga pada Maret 1950,
Presiden Soekarno memanggil tokoh-tokoh Freemasonry Tertinggi Hindia
Belanda yang berada di Loji Adhucstat (sekarang Gedung Bappenas-Menteng)
untuk mengklarifikasi hal tersebut.
Di depan Soekarno, tokoh-tokoh Freemasonry ini mengelak dan menyatakan
jika istilah “Setan” mungkin berasal dari pengucapan kaum pribumi
terhadap “Sin Jan” (Saint Jean) yang merupakan salah satu tokoh suci
kaym Freemasonry. Walau mereka berkelit, namun Soekarno tidak percaya
begitu saja.
Akhirnya, Februari 1961, lewat Lembaran Negara nomor 18/1961, Presiden
Soekarno membubarkan dan melarang keberadaan Freemasonry di Indonesia.
Lembaran Negara ini kemudian dikuatkan oleh Keppres Nomor 264 tahun 1962
yang membubarkan dan melarang Freemasonry dan segala “derivat”nya
seperti Rosikrusian, Moral Re-armament, Lions Club, Rotary Blub, dan
Baha’isme. Sejak itu, loji-loji mereka disita oleh negara.
Namun 38 tahun kemudian pada saat Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur)
terpilih menjadi presiden Indonesia ketiga, ia mencabut Keppres nomor
264/1962 tersebut dengan mengeluarkan Keppres nomor 69 tahun 2000
tanggal 23 Mei 2000.
Sejak itulah, keberadaan kelompok-kelompok Yahudi seperti Organisasi
Liga Demokrasi, Rotary Club, Divine Life Society, Vrijmetselaren-Loge
(Loge Agung Indonesia) atau Freemasonry Indonesia, Moral Rearmament
Movement, Ancient Mystical Organization Of Rosi Crucians (AMORC) dan
Organisasi Baha’i menjadi resmi dan syah kembali di Indonesia.
Sungguh ironis, Keppres no 69/2000 yang dikeluarkan oleh Gus Dur tersebut sampai sekarang masih saja berlaku dan belum dicabut.KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 69 TAHUN 2000
TENTANG
PENCABUTAN KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 264 TAHUN1962
TENTANG LARANGAN ADANYA ORGANISASI LIGA DEMOKRASI, ROTARY CLUB,
DIVINE LIFE SOCIETY, VRIJMETSELAREN-LOGE (LOGE AGUNG INDONESIA),
MORAL REARMAMENT MOVEMENT, ANCIENT MYSTICAL ORGANIZATION
OF ROSI CRUCIANS (AMORC), DAN ORGANISASI BAHA’I
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang :
bahwa pembentukan organisasi sosial kemasyarakatan dan keagamaan
pada hakekatnya merupakan hak asasi setiap warganegara Indonesia;
bahwa larangan terhadap organisasi-organisasi sebagaimana
dimaksud dalam Keputusan Presiden Nomor 264 Tahun 1962, dipandang sudah
tidak sesuai lagi dengan prinsip-prinsip demokrasi;
bahwa meskipun dalam kenyataannya Keputusan Presiden Nomor 264
Tahun 1962 sudah tidak efektif lagi, namun untuk lebih memberikan
kepastian hukum perlu secara tegas mencabut Keputusan Presiden tersebut;
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a, b,
dan huruf c di atas, maka dipandang perlu untuk mencabut Keputusan
Presiden Nomor 264 Tahun 1962;
Mengingat :
Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945;
Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia
(Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Nomor
3886);
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
PENCABUTAN KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 264 TAHUN 1962 TENTANG
LARANGAN ADANYA ORGANISASI LIGA DEMO-KRASI, ROTARY CLUB, DIVINE LIFE
SOCIETY, VRIJMET-SELAREN-LOGE (LOGE AGUNG INDONESIA), MORAL REARMA-MENT
MOVEMENT, ANCIENT MYSTICAL ORGANIZATION OF ROSI CRUCIANS (AMORC), DAN
ORGANISASI BAHA’I.
Pasal 1
Mencabut Keputusan Presiden Nomor 264 Tahun 1962 tentang
Larangan Adanya Organisasi Liga Demokrasi, Rotary Club, Divine Life
Society, Vrijmetselaren-Loge (Loge Agung Indonesia), Moral Rearmament
Movement, Ancient Mystical Organization Of Rosi Crucians (AMORC) dan
Organisasi Baha’i.
Pasal 2
Keputusan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 23 Mei 2000
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
ttd
ABDURRAHMAN WAHID
Vatikan Melarang Freemason
Gereja Vatikan saja sudah lama mengharamkan anggotanya untuk menjadi
anggota organisasi-organisasi ini dan menyatakan jika ada anggota Gereja
Vatikan yang masuk menjadi angota maka dia dianggap telah keluar dari
Kekristenan.
Berbagai Papal Condemnation dikeluarkan untuk hal ini, salah satunya Humanus Genus yang dikeluarkan Paus Leo XIII di tahun 1884.
Awal Berdirinya Freemason
Pada tahun 1717 masehi, gerakan rahasia ini melangsungkan seminar di London di bawah pimpinan Anderson.
Ia secara formal menjabat sebagai kepala gereja Protestan, namun pada hakikatnya adalah seorang Yahudi.
Dalam seminar inilah gerakan rahasia tersebut memakai nama Freemasonry sebagai nama barunya.
Sebagai pendirinya adalah Adam Wishaupt, seorang tokoh Yahudi dari
London, yang kemudian mendapatkan dukungan dari Albert Pike, seorang
jenderal Amerika (1809-1891). Organisasi ini sulit dilacak karena
strukturnya sangat rahasia, teratur, dan rapi.
Tujuan gerakan Freemasonry secara umum adalah:
1. Menghapus semua agama.
2. Menghapus sistem keluarga.
3. Mengkocar-kacirkan sistem politik dunia.
4. Selalu bekerja untuk menghancurkan kesejahteraan manusia dan merusak
kehidupan politik, ekonomi, dan sosial negara-negara non-Yahudi atau
Goyim (sebutan dari bangsa lain di luar Yahudi).
Tujuan akhir dari gerakan Freemason adalah mengembalikan bangunan Haikal
Sulaiman yang terletak di Masjid Al-Aqsha, di kota Al-Quds
(Yerussalem), mengibarkan bendera Israel, serta mendirikan pemerintahan
Zionis Internasional, seperti yang diterapkan dalam Protokol para
cendekiawan Zionis.
Sejarah Singkat Freemason
Freemasonry (atau Masonic) (info Freemason) adalah sebuah organisasi
rahasia yang berakar pada kepercayaan Mesir kuno yang disebut Kabbalah.
(klik disini untuk membaca artikel tentang Kabbalah)
Freemasonry secara bahasa terdiri dari dua kata, Free dan Mason. Free
artinya merdeka dan mason artinya tukang bangunan. Dengan demikian
Freemasonry secara etimologis berarti “tukang-tukang bangunan yang
merdeka”.
Secara hakikat, Freemasonry atau Al-Masuniyyah (dalam bahasa Arab)
adalah sebuah organisasi Yahudi Internasional bawah tanah yang tidak ada
hubungannya dengan tukang-tukang bangunan yang terdapat pada abad
pertengahan.
Freemasonry di atas juga tidak ada hubungannya dengan kegiatan
pembangunan kapal atau katedral besar seperti yang banyak diduga oleh
sebagian orang. Tetapi maksud Freemasonry di sini adalah tidak terikat
dengan ikatan pihak manapun kecuali sesama freemason.
Freemasonry berasal dari gerakan rahasia yang dibuat oleh sembilan orang
Yahudi di Palestina pada tahun 37 M, yang dimaksudkan sebagai usaha
untuk melawan pemeluk Masehi (Kristen, Islam, Budha, Hindu dan semua
agama kecuali Jews), dengan cara pembunuhan terhadap orang per-orang.
Menurut buku ‘Kabut-kabut Freemasonry’, salah seorang yang disebut
sebagai pendirinya adalah Herodes Agrida I (meninggal 44 M). Ia dibantu
oleh dua orang Yahudi, Heram Abioud dan Moab Leomi. Freemasonry
selanjutnya menempatkan dirinya sebagai musuh terhadap agama Masehi
maupun Islam.
Pada tahun 1717 M gerakan rahasia ini melangsungkan seminar di London di
bawah pimpinan Anderson. Ia secara formal menjabat sebagai kepala
gereja Protestan, namun pada hakikatnya adalah seorang Yahudi.
Dalam seminar inilah gerakan rahasia tersebut memakai nama Freemasonry
sebagai nama barunya. Sebagai pendirinya adalah Adam Wishaupt, seorang
tokoh Yahudi dari London, yang kemudian mendapatkan dukungan dari Albert
Pike, seorang jenderal Amerika (1809-1891).