Kamis, 05 Desember 2013

Misteri Kayu Tomo, Sebagai Akar Penopang Gunung Salak


Gunung Salak merupakan kompleks gunung berapi yang terletak di selatan Jakarta, di Pulau Jawa. Kawasan rangkaian gunung ini termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Gunung Salak berusia relatif tua sehingga memiliki beberapa puncak. Geoposisi puncak tertinggi gunung ini ialah 6°43' LS dan 106°44' BT dan dinamakan Puncak Salak I dengan ketinggian puncak 2.211 m dari permukaan laut (dpl.). Banyak yang mengira asal nama "Salak" adalah dari tanaman salak, akan tetapi sesungguhnya berasal dari kata bahasa Sanskerta, salaka yang berarti "perak".

Kawasan pegunungan ini termasuk kawasan yang harus dihindari oleh para penerbang. Cuaca (terutama turunnya kabut) yang sangat cepat berubah, sangat membahayakan penerbangan. Oleh kalangan penerbangan gunung ini tergolong "gunung maut" karena catatan kecelakaan penerbangan yang panjang. Kecelakaan terakhir dan terbesar adalah menabraknya pesawat penumpang sipil Sukhoi Superjet 100 pada tebing gunung di tahun 2012.
http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=354339961639071272#editor/target=post;
Makam Keramat di Puncak gunung Salak


Makam keramat sempat rusak saat evakuasi korban pesawat sukhoi jet 100 tahun 2012
Keangkeran gunung Salak makin kuat karena di puncak tertingginya terdapat sebuah makam. Menurut kabar yang beredar, makam tersebut adalah makamnya Mbah Gunung Salak. Nama tersebut barangkali perlu ditelusuri lagi kebenarannya. Di wilayah makam itu sendiri tidak ada tanda-tanda yang menyatakan bahwa dibawah makam tersebut bersemayam jasad Mbah Gunung Salak. Yang ada hanyalah sebuah peringatan yang ditulis dalam bahasa Jawa ngoko (kasar). Peringatan tersebut menyatakan supaya pengunjung (pendaki) berperilaku sopan dan yang perempuan dilarang mendekati makam.



Makam lain pendukung keangkeran gunung Salak adalah makam Pangeran Santri. Bila turun dari puncak menuju desa Girijaya atau mulai mendaki dari desa tersebut, kita akan melewati komplek makam Pangeran Santri. Lokasinya yang tinggi di lereng gunung dengan susunan pepohonan menjulang rapat semakin menjadikan tempat tersebut sunyi senyap. Tidak ada suara kehidupan manusia selain dua orang juru kunci dan binatang hutan yang ada disekitar makam tersebut.

Ada yang menyebutkan bahwa Gunung Salak merupakan lokasi tempat pernikahan antara manusia dan jin.Karena keramatnya lokasi tersebut, maka banyak warga yang meyakini bahwa tidak ada yang boleh melewati kawasan tersebut, terlebih dengan membawa rasa kesombongan atau keangkuhan.

Catatan Kecelakaan Pesawat di Gunung Salak

Pada 15 April 2004, pesawat Paralayang Red Baron GT 500 milik Lido Aero Sport, jatuh di Desa Wates Jaya, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor. Tiga orang tewas akibat kecelakaan ini.

20 Juni 2004, pesawat Cessna 185 Skywagon, jatuh di Danau Lido, Cijeruk, Bogor. Lima orang tewas. Kemudian pada Juni 2008, pesawat Casa 212 TNI AU jatuh di Gunung Salak di ketinggian 4.200 kaki dari permukaan laut. Kecelakaan ini menewaskan 18 orang.

30 April 2009, tiga orang tewas setelah kecelakaan terjadi pada pesawat latih Donner milik Pusat Pelatihan Penerbangan Curug jatuh di Kampung Cibunar, Desa Tenjo, Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor.

Selanjutnya yang terakhir ini, pesawat SSJ-100 buatan Rusia berpenumpang 46 orang jatuh pada 9 Mei 2012.

Misteri Kayu Keramat Tomo Sebagai Akar Penopang Gunung Salak.

Batang pohon kayu Tomo, diduga merupakan kayu keramat dan penuh misteri sebagai akar yang berfungsi penopang gunung Salak.Menurut warga yang bermukim disekitar gunung Salak, batang kayu tersebut dinamakan sebagai kayu Tomo. Konon batang pohon misterius itu adalah kayu keramat yang diyakini sebagai penyokong Gunung Salak. Dan jika, batang itu diangkat atau dipindahkan dari tempat asal, maka akan terjadi bencana alam yang sangat hebat di Bogor. Boleh percaya boleh tidak.



Kayu Tomo batang pohonnya sangat dikeramatkan

Bahkan beberapa sesepuh masyarakat yang bermukim disekitar gunug Salak mengkisahkan bahwa Kayu Tomo merupakan jenis kayu yang akan dibawa oleh para wali Allah asal Bogor untuk pembangunan Masjid Agung Demak, di desa Kauman.

Sebagian warga bahkan sempat ada yang mencoba mencuri bagian batang kayu Tomo itu untuk dijadikan jimat. Agar tidak menimbulkan keresahan, pemerintah Kabupaten Bogor mengeluarkan surat agar pohon tersebut tidak dipindahkan. Warga juga banyak yang menolak pemindahan batang pohon tersebut, agar masyarakat sekitar tidak terkena kualat atau terkena bala.

Fenomena Paranormal Street Light Interference yang Misterius

"Ketika saya berjalan di bawah sebuah lampu jalan, lampu itu padam. Ketika saya menjauhinya, lampu itu kembali menyala. Adakah penjelasan mengenai hal ini?"Suatu malam, kalian sedang berjalan di pinggir sebuah jalan yang sepi. Ketika kalian melewati sebuah lampu jalan yang sedang menyala, tiba-tiba lampu itu padam, seakan-akan menolak kehadiran kalian di dekatnya. Ketika kalian berjalan menjauh, lampu itu kembali menyala. Dan kalian pun segera menyadari keanehan peristiwa yang baru saja terjadi.

Fenomena yang dialami tersebut ternyata juga dialami oleh banyak orang dari seluruh dunia. Bahkan fenomena ini sudah diberi nama dan memiliki halaman wikipedianya sendiri. Nama fenomena ini adalah Street Light Interference alias SLI.


Tulisan pendek ini mungkin bisa menambah perbendaharaan kalian mengenai fenomena-fenomena aneh di dunia.

Street Light Interference
"Malam itu, kami sedang keluar untuk berjalan-jalan. Lalu, saya mengalami tiga atau empat kali lampu padam. Salah satu lampu jalan yang saya dekati padam begitu saja. Ketika saya berjalan menjauh, lampu itu kembali menyala. Lalu, saya kembali mendekatinya dan lampu itu kembali padam. Saya mengulangi proses itu dan hal yang sama kembali terjadi. Pertama, saya mengira ada kerusakan pada sirkuit lampu. Namun saya melihat ke arah lampu itu dari jarak yang cukup jauh selama 10 menit, dan lampu itu tetap menyala"

Kesaksian di atas adalah salah satu dari 77 kesaksian yang dikumpulkan oleh Hillary Evans dari The Association for the Scientific Study of Anomalous Phenomena (ASSAP). Mr. Evans menuangkan penelitiannya mengenai fenomena ini dalam bukunya yang terbit tahun 1993 berjudul: SLIders: The Enigma of Streetlight Interference.

Mr. Evans juga adalah orang yang pertama kali menamakan fenomena ini dengan sebutan Street Light Interference (SLI) dan ia menyebut mereka yang mengalami fenomena ini dengan sebutan SLIders.

Walaupun banyak kasus yang dilaporkan mengenai SLI, kondisi masing-masing peristiwa bisa bervariasi. Ada SLIder yang hanya mampu mempengaruhi satu lampu jalan. Ada SLIder lain yang mampu mempengaruhi satu deret lampu jalan. Ada yang memadamkan lampu ketika berada tepat di bawah lampu tersebut, namun ada juga yang bisa memadamkan lampu tersebut hanya dengan berdiri beberapa meter darinya.

Variasi-variasi seperti ini membuat SLI menjadi semakin susah diteliti karena tidak memiliki pola yang teratur.

Umumnya para SLIders adalah orang-orang yang tidak memiliki ketertarikan dengan fenomena paranormal. Mereka juga seringkali menolak menceritakan pengalamannya karena kuatir dianggap gila oleh orang-orang yang mendengarnya.

Dalam sebagian kasus, para SLIders tidak hanya memadamkan lampu jalan. Ada laporan-laporan yang menyebutkan kalau tubuh mereka juga mempengaruhi peralatan elektronik lain seperti Televisi, Radio, Jam Digital dan CD Player. Kita sudah sering mendengar mengenai tubuh manusia yang mengandung magnet atau listrik yang kuat sehingga mampu mempengaruhi barang elektronik. Karena itu SLIders jenis ini tidak lagi terdengar aneh di telinga kita.

Namun, jika seseorang hanya mampu mempengaruhi lampu jalan, maka ini adalah sebuah teka-teki yang cukup membingungkan.

Apa yang menyebabkannya?

Gelombang listrik otak
Salah satu masalah utama yang dihadapi dalam penelitian mengenai fenomena "paranormal" adalah sulitnya mereproduksi ulang fenomena ini di dalam laboratorium, termasuk fenomena SLI. Para SLIders umumnya melaporkan kalau fenomena ini terjadi begitu saja tanpa disengaja. Karena itu, sebagian peneliti berpendapat kalau fenomena ini mungkin berkaitan dengan gelombang listrik di dalam otak yang tanpa disadari telah memicu SLI. Mungkinkah?

Setiap gerakan dan pikiran manusia sesungguhnya dihasilkan oleh gelombang listrik di dalam otak. Sepanjang pengetahuan sains, gelombang ini hanya memiliki pengaruh terhadap tubuh manusia itu sendiri. Namun, sebagian orang sejak lama percaya kalau gelombang ini juga bisa mempengaruhi benda-benda di luar tubuh. Inilah yang kita kenal dengan sebutan Mind Over Matter, yaitu pikiran yang mampu mempengaruhi benda-benda fisik. Contohnya adalah kemampuan telekinesis.

Beberapa SLIders melaporkan kalau fenomena ini terjadi ketika mereka sedang mengalami perasaan emosional yang ekstrem. Emosi yang berlebihan ini dipercaya telah menyebabkan gelombang otak yang dihasilkan mampu mematikan lampu jalan yang dilewatinya.

Salah seorang SLIder ternama dari Inggris bernama Debbie Wolf menceritakan kepada CNN:"Ketika itu terjadi, biasanya saya sedang tertekan karena suatu hal. Tidak berarti stress berat, namun ketika saya benar-benar memikirkan sesuatu dengan keras di dalam kepala saya, maka hal itu terjadi."
Debbie adalah SLIder yang juga mampu mempengaruhi peralatan-peralatan elektrik lain.

Menariknya, Debbie menceritakan kalau ia pernah mematikan satu deret lampu jalan ketika ia melewatinya dengan sepeda motor.

Untuk kasus Debbie, mungkin kita bisa berasumsi kalau tubuhnya mengandung listrik yang cukup kuat sehingga bisa mempengaruhi lampu jalan dan juga peralatan elektrik lainnya.

Namun, untuk SLIder lainnya, mengapa gelombang otak mereka hanya bisa mempengaruhi lampu jalan? Kedengarannya sangat tidak masuk akal.

Apakah ada penjelasan lain yang lebih memadai?

Confirmation Bias
Bagi sebagian peneliti lainnya, Mind Over Matter mungkin berlebihan. David Barlow, seorang ahli astrofisika, berpendapat kalau fenomena SLI sesungguhnya tidak pernah ada. Yang terjadi hanyalah persepsi sang pejalan kaki.

Penjelasannya seperti ini:

Jika kita berjalan kaki di malam hari, umumnya, ketika lampu jalan menyala terus menerus, kita tidak akan menaruh perhatian padanya. Namun ketika lampu jalan itu padam saat kita berada di bawahnya, maka kita akan menganggapnya sebagai sesuatu yang tidak biasa. Jika lampu jalan itu kembali menyala setelah kita menjauhinya, maka persepsi akan menciptakan kepercayaan di dalam diri kita kalau sebuah fenomena aneh sedang berlangsung.

Proses penciptaan persepsi ini disebut dengan Confirmation Bias, yang secara sederhana dapat diartikan sebagai kecenderungan seseorang untuk lebih menerima informasi yang mendukung teori mereka tanpa mempedulikan apakah informasi tersebut benar atau salah.

Ketika dikombinasikan dengan lampu jalan yang bermasalah, terciptalah SLI.

Lampu jalan di Amerika umumnya menggunakan lampu sodium. Menurut salah seorang insinyur dari General Electric, Lampu ini memiliki sistem keamanan yang mengatur suhu maksimal yang dapat diterima oleh lampu tersebut. Ketika umur lampu sudah cukup tua, sodium di dalamnya akan berkurang karena proses-proses kimiawi. Ini menyebabkan voltase akan menaikkan suhu lampu tanpa hambatan.

Jika suhu melebihi kapasitas normal, maka lampu akan mati. Ketika ini terjadi, ia akan mendingin dan suhunya akan kembali mencapai batas normal. Setelah itu, lampu akan kembali menyala. Proses ini bisa terjadi hanya dalam beberapa menit.

Jika kita kebetulan lewat di bawah lampu yang sudah usang ini, sebuah persepsi bisa tercipta di dalam pikiran kita kalau kitalah yang telah mempengaruhi lampu tersebut.

Karena itu, insinyur General Electric tersebut mengatakan kalau SLI sesungguhnya hanyalah sebuah "Kombinasi dari kebetulan dan pikiran yang mengada-ngada".

Walaupun jawaban ini cukup masuk akal, namun masih belum bisa menjelaskan beberapa hal.

Misalnya, dalam banyak kasus, lampu yang dipengaruhi oleh para SLIders ternyata bukan hanya lampu sodium. Lalu, ada juga saksi yang melaporkan kalau ia mampu mempengaruhi satu deret lampu jalan (seperti Debbie) yang membuat penjelasan ini menjadi tidak mengena. Soalnya, hampir tidak mungkin kalau satu deret lampu jalan sama-sama usang dalam waktu yang bersamaan kemudian menyala dan padam pada waktu yang tepat.

Jadi, ini adalah satu lagi fenomena paranormal yang tidak bisa dijelaskan secara memuaskan oleh sains, dan mungkin akan tetap tidak terjelaskan karena dunia sains sepertinya tidak terlalu tertarik untuk mengeksplorasinya lebih dalam, berbeda dengan fenomena paranormal lain seperti telepati atau telekinesis.

Namun, sehebat apapun fenomena ini, Mr.Evans mengakui kalau fenomena ini sepertinya tidak memiliki arti apapun.

"Efek yang terjadi biasanya spontan dan sepertinya tidak memiliki arti. Ia tidak memiliki manfaat praktis atau memberikan kepuasan kepada individu atau dalam suatu cara menyediakan tujuan psikologis"

Jika saya adalah seorang SLIder, tentu saja, saya pun akan kebingungan dengan manfaat kemampuan yang satu ini.

Rabu, 04 Desember 2013

Misteri Mistis Kayu Pucang Kalak Tongkat Komando Bung Karno

Kayu pucang kalak, merupakan kaya yang penuh misteri, kayu ini adalah salah satu diantara koleksi harta misteri Prof Dr Mugeni samerin yang terdiri dari jantan dan betina. Konon Kayu pucang kalak sangat terkenal misterinya,kerana tongkat sakti Presiden Sukarno adalah dari kayu jenis ini.

Dalam banyak dokumentasi foto Bung Karno Presiden pertama RI, tidak sedikit yang memajang sosok Putra Sang Fajar itu memegang atau mengempit sebuah tongkat komando. Dalam hierarki kemiliteran, Bung Karno sebagai Panglima Tertinggi, tentu saja merupakan hal yang wajar jika ia sering terlihat memegang sebuah tongkat komando.


Sama seperti yang sering kita lihat, ketika Panglima TNI, Panglima Kodam, Kapolri, memegang tongkat komando, atau pejabat tinggi kemiliteran. Akan tetapi, tidak begitu dari kacamata spiritual yang penuh misteri. Bagi kalangan yang percaya akan hal ghaib. Kalangan yang percaya akan adanya sebuah kekuatan tertentu pada benda-benda keramat.

Kalangan yang percaya adanya hal metafisik yang tidak bisa dibahas dengan logika dan kalimat. Nah, kelompok ini, begitu eksis di Indonesia, sejak dulu sampai sekarang.

Di antara kalangan spiritualis seperti mereka ini, percaya betul bahwa tongkat komando yang dimiliki Bung Karno Presiden Pertama RI bukanlah sembarang tongkat. Tongkat komando Bung Karno adalah tongkat sakti, yang berisi keris pusaka ampuh. wow misterius sekali ya gan?.


Bahkan, kayu yang dibuat sebagai tongkat pun bukan sembarang kayu, melainkan kayu keramat pucang kalak. Pucang adalah sejenis kayu, sedangkan Kalak adalah nama tempat di bagian selatan Ponorogo, atau utara Pacitan. Di pegunungan Kalak inilah terdapat tempat persemayaman keramat nan penuh misteri. Nah, di atas persemayaman itulah tumbuh pohon pucang yang sangat dikeramatkan masyarakat sekitar.

Ada berbagai macam jenis kayu pucang, tetapi dipercaya pucang kalak memiliki ciri khas tersendiri. Salah satu cara untuk menguji keaslian dari kayu pucang kalak, pegang tongkat tadi di atas permukaan air. Jika bayangan di dalam air tersebut muncul menyerupai seekor ular yang sedang berenang, maka berarti kayu pucang kalak itu asli. Tetapi jika yang tampak dalam bayangan air adalah bentuk kayu, itu artinya bukan pucang kalak. Pucang biasa, yang banyak tumbuh di se antero negeri.

Begitulah sudut pandang yang penuh mistis masyarakat spiritual terhadap tongkat komando yang dimiliki oleh Bung Karno. Alhasil, tidak sedikit yang suka menghubungkan dengan besarnya pengaruh Sukarno. Tidak sedikit juga orang yang menghubungkan dengan kemampuannya menyirap kawan maupun lawan. Tidak sedikit yang menghubungkan dengan “kesaktian” Sukarno, sehingga lolos dari beberapa kali percobaan pembunuhan.